Posted by : Admin Aditmadzs - ᴰᴶAdityA
Minggu, 07 April 2013
JOGJA—Memalukan. Ulah polisi Indonesia yang terang-terangan menerima suap disiarkan sebuah televise di Belanda. Dalam siaran yang juga sudah diunggah diYoutube itu secara gamblang polisi meminta uang kepada seorang pelanggar lalu lintas yang merupakan reporter televisi tersebut.
Dari rekaman yang ditayangkan terlihat kejadian itu terjadi di Denpasar Bali. Hanya tidak disebutkan tanggalnya. Van Der Spek, yang kemungkinan besar reporter menyamar ditangkap karena tidak menggunakan helm saat melintas di jalan raya. Oleh polisi kemudian dibawa masuk ke pos penjagaan. Sementara polisi yang lain berjaga di luar.
Polisi tersebut langsung menyatakan kesalahan Van Der Spek. Dan mengatakan bahwa jika disidang maka dia harus bayar sekitar Rp1,2 juta. Tetapi jika mau membayar padanya cukup Rp200.000. ”20 dollar?” tanya Van der Spek. ”Ya kurang lebih 20 dolar,” jawab sang polisi dengan bahasa Inggris.
Van der Spek yang menaruh kamera rahasia di bagian pinggang itupun membayar . ”Lalu bagaimana setelah ini?” tanya Van der Spek. Maksudnya dia menanyakan apakah dia tidak akan ditangkap polisi lain.
Sang polisi pun menjawab. ”Tidak masalah. Untuk hari ini tidak masalah. Kamu bisa pergi ke mana saja,” jawabnya.
”Tanpa helm?” tanya Spek
”Ya tanpa helm?” jawab polisi lagi.
Urusan selesai keduanya keluar dari pos penjagaan. Tetapi ketika hendak naik motor lagi justru polisi menawari untuk minum bir bersama. Keduanya kembali masuk.”Yang seratus untuk beli bir. Yang seratus untuk pemerintah saya,” kata polisi sambil keluar.
Tidak berselang lama polisi masuk lagi membawa beberapa botol bir.
”Saya cukup satu,” kata Spek.
”Cukup satu?” tanya polisi.
”Saya mengemudi. Kamu kan polisi [tahu aturan tidak boleh mengemudi sambil mabuk]” kata Spek lagi.
”Ah tidak masalah. Kalau ada masalah panggil saya,” jawab polisi lagi.
Mereka pun minum bir bersama. Termasuk satu polisi yang ikut bergabung.
Spek pun melanjutkan investigasinya dengan menanyakan sudah berapa orang yang membayar ke dia. Dijawab oleh polisi tiga orang. Satu Rp300.000, Rp200.000 dan Rp100.000.
Dilihat dari rekaman yang ditayangkan, terlihat pengambilan gambar dilakukan secara sembunyi-sembunyyi. Namun ada satu kamera lagi yang memantau dari jauh sehingga gerak gerik dan situasi di sekitar pos polisi itu terpantau jelas.
Siaran itu ditayangkan kemungkinan disiarkan di SBS 6. Sebuah televisi komersial di Belanda. Hal ini karena ada logo televisi tersebut di video tersebut.
Di Youtube video berjudul Polisi Korupsi Di Bali/ Corruption Police in Bali itu diunggah 1 April dan sudah dilihat oleh hampir 500 orang. Benar-benar memalukan!!