Pasang Iklan Murah Meriah
Pasang Iklan Murah Meriah
Pasang Iklan Murah Meriah Pasang Iklan Murah Meriah Pasang Iklan Murah Meriah Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah
  • Pasang Iklan Murah Meriah

Popular Post

Popular Posts

Posted by : Admin Aditmadzs - ᴰᴶAdityA Minggu, 13 Juli 2014

Tidur mendengkurJika anda mempunyai kebiasaan tidur sambil mendengkur, maka anda patut waspada. Hal ini dikarenakan tidur mendengkur dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung, bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kelebihan berat badan atau mempunyai kolesterol tinggi.

40 persen pria adalah pendengkur?

Walaupun mendengkur sering terjadi pada orang yang overweight atau kelebihan berat badan, diperkirakan bahwa sekitar 24 persen wanita dan 40 persen pria merupakan pendengkur. Oleh sebab itu, beberapa tahun belakangan ini para ahli menjadi peduli terhadap hubungan antara mendengkur dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung. Para ahli juga mengatakan bahwa implikasi kesehatan dapat lebih buruk dari apa yang telah diperkirakan sebelumnya.
Para ahli menemukan bahwa orang yang mendengkur cenderung mempunyai kelainan pada arteri karotis yang memasok darah beroksigen ke otak. Kondisi ini adalah awal dari pengerasan arteri, yang kemudian akan menyebabkan pendarahan otak dan serangan jantung.
Dr Robert Deeb, pemimpin penelitian ini mengungkapkan bahwa mendengkur bukan hanya sekadar gangguan tidur, dan hal tersebut tidak boleh diabaikan. Pasien dianjurkan untuk mencari pengobatan dengan cara yang sama apabila mereka juga mengalami sleep apnea atau apnea tidur dan tekanan darah tinggi.
Apnea tidur dapat menyebabkan terganggunya pernapasan dan merupakan kondisi yang memiliki potensi untuk mengancam hidup karena terkait dengan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian ini mengamati sekitar 913 pasien berusia 18 hingga 50 tahun. Para peserta telah berpartisipasi di pusat tidur rumah sakit mulai dari tahun 2006 sampai 2012. Tidak ada satu pun dari peserta yang didiagnosis apnea tidur.

Para pendengkur mempunyai risiko yang sama dengan para perokok

Sebagian dari mereka diminta untuk menjawab survei tentang dengkuran mereka dan ikut menjalani USG untuk mengukur seberapa tebal lapisan dinding arteri. Hasil temuan ini cenderung menjadi tanda awal dari penyakit arteri karotid. Melalui temuan tersebut, para peneliti menemukan bahwa pendengkur memiliki arteri karotis yang lebih tebal dibandingkan dengan orang yang tidak mendengkur, bahkan hal tersebut sebanding dengan perokok atau orang yang menderita hipertensi maupun diabetes.
Artikel Kesehatan | Tempo | image : achosp.org

Leave a Reply

[Aditmadzs]RULE :

[-] DONT SPAM
[-] DONT FLOOD
[-] BILA ANDA SUKA DENGAN ARTIKEL INI SILAHKAN BERKOMENTAR
[-] BEKOMENTAR HARUS BERHUBUNGAN DENGAN POSTINGAN
[-] BILA ANDA INGIN MENDAPATAKAN INFO DI BLOG INI SILAHKAN FOLLOW BLOG INI !
[-] GUNAKANLAH BAHASA YANG SOPAN
[-] FOLLOW THIS BLOG I WILL FOLLOWBACK !

Author/Admin : ᴰᴶAdityA

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Aditmadzs - DRobani - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Redesigned by Indra Ahmad Robani -